Sabtu, 11 Januari 2014

FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK

Tajuk rencana atau editorial adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal (luar biasa), atau kontroversial (perdebatan) yang berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media yang bersangkutan.

A.    Pengertian Tajuk Rencana
1.    Secara harafiah tajuk rencana/editorial diartikan sebagai karangan utama di dalam suratkabar dan majalah (Moeliono, 1990: 886)
2.  Sebuah karangan dalam majalah atau suratkabar yang mengomentari masalah aktual atau yang menyajikan kebijaksanaan suatu pemberitaan (Webster’s World University Dictionary)
3. Karangan atau komentar pada majalah, suratkabar, radio atau televisi yang isinya menyatakan opini redaksi, penerbit atau manajemennya (Landau, 1975: 225)
4.  Reflects the reputation and integrity of the publication, as well as the will of the corporation (Teel dan Taylor, 1985: 30)
5.    A short essay stepped in the sense of timeliness (Frazer Bond, 1961: 213)

B.     Kode Etik Tajuk
1.      Penulis tajuk harus selalu menyajikan fakta dengan jujur dan lengkap
2.   Mengambil konklusi secara obyektif dari fakta tertentu dengan didasarkan pada bobot buktinya serta konsep yang telah dipertimbangkan masak-masak
3.      Tidak akan pernah dimotivasi oleh kepentingan pribadi
4.   Harus meninjau kembali konklusinya dan memeriksanya hingga ditemukan dasar-dasar yang menimbulkan kesalah-pahaman sebelumnya
5.      Memiliki keberanian untuk menyatakan keyakinannya secara benar dan tidak akan menulis apapun yang melawan/bertentangan dengan kata hatinya
6.  Hendaknya mendorong para koleganya agar memupuk kesetiannya pada integritas profesional yang bermutu tinggi
7.      Perbedaan pendapat dikemukakan secara pantas dalam bentuk karangan bagi publiknya

C.    Struktur Penulisan Tajuk
1.      Title (Judul)
2.      News peg (berita yang menjadi obyek ulasan)
3.      Explanation (penjelasan atau uraian sikap koran bersangkutan yang memberi makna berita)

D.    Fungsi Tajuk Rencana
1.      Mendorong daya pikir pembaca dan mengajaknya berbincang-bincang tentang sesuatu sebelum pendapat umum mengenai sesuatu itu terbentuk (Arpan, 1970: 190). Jadi tajuk ditujukan untuk membimbing dan memengaruhi masyarakat agar mengambil sikap tertentu terhadap suatu atau beberapa masalah
2.      To inform, to illuminate, dan to educate (Babb, 1970: 20)
3.      Menjelaskan berita, mengisi latar belakang, meramalkan masa depan, dan memberikan pertimbangan moral (Pinkerton)

E.     Tahapan Menulis Tajuk
1.      Reporting: tahap ini adalah tahap mencari permasalahan dan mengumpulkan bahan. Penulis melakukan dua kegiatan: by reading dan by talking
2.      Reflection: tahap memilah-milah dan mengklasifikasi bahan-bahan dari berbagai sumber
3.      Writing: menyusun dan menyajikan data, fakta atau bahan yang ada ke dalam sebuah tulisan tajuk yang menarik,kuat, dan penting

F.     Materi-materi Tajuk Rencana
1.    Materi berisi informasi: materi yang memaparkan peristiwa aktual
2.    Materi bersifat menjelaskan: penjelasannya merincikan permasalahan serta interpretasi tertentu
3.    Materi bersifat argumentatif: penulisnya melakukan analisa dengan berlandaskan alasan-alasan yang ditopang oleh data dan fakta yang akurat serta memaparkan jawaban atas pertanyaan “mengapa” dan “apa akibatnya”
4.    Materi bersifat membujuk: tajuk jenis ini mengajak berbagai pihak untuk merespons peristiwa yang sedang terjadi dengan cara persuasif atau agitatif
5.    Materi bersifat memuji: tajuk jenis ini berisi penghargaan kepada kelompok atau pihak tertentu yang dinilai berhasil melakukan suatu kegiatan atau berjasa kepada masyarakat
6.    Materi bersifat menghibur: tajuk ini mencoba menghibur masyarakat baik ketika ditimpa kemalangan, bencana ataupun penderitaan tertentu. Humor atau lelucon bisa dipakai guna mengajak masyarakat memperhatikan sebuah fenomena sosial yang luput dari wacana publik
See more at: http://ponda-samarkand.blogspot.com/2013/04/tajuk-rencana-pengertian-kode-etik-dan.html#sthash.NqQRcT2J.dpuf

Tajuk rencana mempunyai sifat:
1.   Krusial (genting/gawat) dan ditulis secara berkala, tergantung dari jenis terbitan medianya bisa harian (daily), atau mingguan (weekly), atau dua mingguan (biweekly) dan bulanan (monthly).
2.   Isinya menyikapi situasi yang berkembang di masyarakat luas, baik itu aspek sosial, politik, ekonomi, kebudayaan, hukum, pemerintahan, atau olah raga bahkan entertainment, tergantung jenis liputan medianya.
3.  Anonim (tanpa identitas/tanpa mencantumkan nama penulis)

Karena merupakan suara lembaga maka tajuk rencana tidak ditulis dengan mencantumkan nama penulisnya, seperti halnya menulis berita atau features. Idealnya tajuk rencana adalah pekerjaan, dan hasil dari pemikiran kolektif dari segenap awak media. Jadi, proses sebelum penulisan tajuk rencana terlebih dahulu diadakan rapat redaksi yang dihadiri oleh pemimpin redaksi, redaktur pelaksana serta segenap jajaran redaktur yang berkompeten, untuk menentukan sikap bersama terhadap suatu permasalahan krusial yang sedang berkembang di masyarakat atau dalam kebijakan pemerintahan.

Ada 2 jenis tajuk rencana berdasarkan golongan/sifat:
Tajuk rencana golongan pers menengah ke atas (middle-high media) atau pers yang berkualitas memiliki ciri-cirinya:
a.    Hati-hati (tidak menyebut nama orang yang sedang diberitakan)
b.  Normatif (menurut aturan yang berlaku)
c.  Cenderung konservatif (bersikap sesuai keadaan, mempunyai ciri khas tertentu, tradisi)
d.  Pertimbangan aspek politis lebih besar dari aspek sosiologi.

Tajuk rencana dari golongan pers tengah ke bawah (middle-low media) berlaku sebaliknya.
Ciri-cirinya:
a)    Lebih berani (langsung menyebut nama orang yang diberitakan)
b)   Atraktif (mempunyai daya tarik untuk semua kalangan)
c)    Progresif (bersifat memberi perubahan/ kemajuan)
d)   Lebih memilih pendekatan sosiologis daripada pendekatan politis

Pengertian fakta adalah sesuatu yang tidak diragukan lagi kebenarannya.
Ciri-ciri fakta:
1.    Benar-benar terjadi;
2.    Waktu, tempat, dan tanggal peristiwa jelas;
3.    Diperkuat dengan angka-angka.

Jenis fakta
Fakta umum, adalah kebenaran yang berlaku sepanjang zaman dari dulu sampai sekarang.
Atau informasi yang berisi fakta yang masih umum, belum teruraikan secara khusus tentang nama tempat, objek peristiwa, pelaku, dan sebagainya.

Contoh:
1.    Matahari terbit di sebelah Timur.
2.    Sukabumi merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat.
3.    Ayah baru pulang dari Prancis, paman dan kakak sedang menjemputnya.
4.    Puluhan pedagang kaki lima dan warung pinggir jalan terkena razia.

Fakta khusus (spesifik), adalah kebenaran yang berlaku dalam suatu periode tertentu.
Atau Informasi yang berisi kejadian/peristiwa lalu dijelaskan secara terperinci dan detail.
Contoh:
1.    Pak Yayan makan bakso.
2.    Ayah baru pulang dari Prancis, paman dan kakak sedang menjemputnya di Bandara Juanda Surabaya kemarin siang.
3. Puluhan pedagang kaki lima di Jalan Diponegoro dan warung pinggiran terkena razia kemarin pagi.
 
Pendapat atau opini adalah sesuatu yang kebenarannya masih perlu diuji, karena bentuknya masih berupa pendapat. Kalimat yang mengungkapkan pendapat penulis biasanya ada kata, menurut saya, sepertinya, bagus sekali, sangat (bagus), dan sejenisnya, maka kalimat tersebut berupa kalimat opini. Kalimat opini dibedakan menjadi kalimat opini perorangan dan opini umum.

Ciri-ciri opini:
1.    Belum terjadi (baru rencana);
2.    Berupa pendapat;
3.    Bersifat  subjektif;
4.    Keterangannya belum jelas.

Jenis opini
Opini perorangan (subjektif) : pendapat berdasarkan pandangan pribadi/orang-orang tertentu saja.
Contoh:
a)    Menurut para ahli, pada tahun 2020 penduduk Indonesia akan mencapai 400 juta jiwa.
b)   Menurut saya, pakaian yang dikenakan pria itu sepertinya bagus sekali.
c)    Sepertinya jalanan ini akan banjir.

Opini umum (objektif) : pendapat berdasarkan pandangan (orang banyak/ khalayak umum).
Contoh:
a)    Menghisap rokok secara berlebihan akan merugikan diri sendiri.
b)   Terjadinya tsunami pada tahun 2004 di daerah Aceh menewaskan banyak korban.
c)    Dengan giat belajar dan tekun, akan menjadikan kita semakin pandai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar